Ingin Aman dan Selamat Sampai Rumah
Safety driving merujuk pada perilaku berkendara yang berkeselamatan. Ini berarti melalui safety driving, masyarakat diajak untuk mengetahui cara mengemudi aman dan selalu berpikir jauh ke depan, serta waspada terhadap segala risiko yang terjadi.
Banyak data yang menunjukan bahwa kecelakaan di jalan raya merupakan salah satu mesin pembunuh yang paling mengerikan. Di Indonesia sendiri kecelakaan lalu lintas ditengarai sangat tinggi.
Menurut data Korlantas Polri, selama periode 2016-2020, angka kecelakaan didominasi oleh usia produktif yakni, pelajar hingga pekerja muda menjadi yang paling banyak menjadi korban kecelakaan lalu lintas hingga mencapai 74 persen. Ini mengindikasikan jalan raya bukan tempat yang ramah bagi pengguna kendaraan, sehingga safety driving perlu menjadi kebiasan pengguna kendaraan.
Pentingnya safety driving untuk keselamatan tertuang dalam UU Nomor 22 Tahun 2009 terkait dengan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dan dibahas di pasal 203 ayat 2 huruf a.
Aturan itu menyebutkan "Pengendara harus melengkapi beberapa persyaratan standar. Kaca spion kendaraan harus berjumlah dua buah, serta lampu depan hingga klakson berfungsi"
Menerapkan Safety Driving
Mengikuti aturan yang berlaku, pengguna mobil dituntut melengkapi diri dokumen-dokumen kendaraan. Hal ini perlu menjadi perhatian agar tidak mengalami masalah pada saat perjalanan, bila terjadi pemeriksaan oleh petugas berwenang.
Pengemudi juga perlu memastikan mobilnya ada dalam keadaaan prima. Untuk itu, pengecekan bahan bakar, pelumas, air radiator dan komponen-komponen penting lainnya seperti rem, gas dan aki perlu dilakukan agar mobil tidak mengalami trouble saat digunakan.
Penerapan safety driving punya dampak yang sangat luas. Tidak hanya untuk keselamatan diri sendiri, tetapi juga untuk pengguna jalan lain. Mengikuti aturan lalu lintas, berkendara dengan kecepatan standar diikuti dengan pengendalian emosi yang baik, menjadi paket lengkap dari safety driving. Safety driving bertujuan agar pengguna kendaraan dapat berkendara dengan orientasi keselamatan dengan mengikuti aturan yang berlaku. Hal ini seharusnya menjadi perilaku bagi setiap pengguna kendaraan untuk meminimalisir risiko dalam berkendara.
Dalam safety driving, isu aturan lalu lintas menjadi sangat penting. Pengendara mobil yang bijaksana pasti mematuhi aturan lalu lintas. Dengan mematuhi aturan lalu lintas pengemudi sudah melakukan tugasnya untuk melindungi keselamatan diri dan pengguna jalan lainnya. Pengguna mobil juga diharuskan untuk memahami makna rambu-rambu di jalan. Hal ini sangat penting untuk menghindari kesalahan pemahaman saat menggunakan mobil di jalan raya. Rambu-rambu lalu lintas seperti dilarang belok kiri, dilarang melawan arus dan sebagainya, harus dipahami dan diterapkan saat mengemudi.
Kebiasaan Mengemudi
Para pengemudi yang bertanggungjawab selalu berusaha mengasah skill secara teknis dan emosional dalam berkendara. Dalam hal teknis misalnya pengendara mobil harus cerdas dalam mengontrol rpm. Hal ini bisa dilakukan dengan menekan pedal akselerasi atau deselerasi secara lembut, pengoperasian gear yang ideal. Kebiasaan ini akan membuat pengendara mobil lebih aman dan nyaman.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kontrol dan penguasaan emosi yang baik. Berkendaralah dengan tenang, sopan, safety dengan menjaga jarak, tetap waspada, positif thinking. Biasakan diri untuk mengalah dan punya empati di jalan, sehingga membuat kondisi jalan lebih aman.
Lakukan pengontrolan speed dengan baik. Semakin cepat kendaraan bergerak, maka semakin sempit area pandang, karena blind spot yang tercipta. Karena itu, kontrol kecepatan sesuai dengan standar aturan yang ada. Hal ini akan membuat situasi mobil lebih aman.
Siapkan jadwal keberangkatan untuk menghindari kemacetan. Hidup di kota besar seperti Jakarta dan sekitarnya, tak lepas dari problem macet. Biasanya kondisi jalan semakin kacau dan tidak teratur karena masing-masing orang ingin bergegas cepat.
Agar tidak terjebak dalam kekacauan ini, sebaiknya pengguna mobil merencanakan perjalanan dengan matang. Perhitungkan waktu tempuh yang dibutuhkan, agar Anda dapat mengemudi dengan santai dan tidak terburu-buru, sehingga akhirnya harus ngebut dan mengabaikan keselamatan diri dan pengguna jalan lain.
Kebiasaan yang paling berisiko di jalan adalah mengendarai mobil sambil menggunakan handphone. Belakangan banyak kasus kecelakaan terjadi karena kebiasaan buruk ini. Berkendara adalah pekerjaan berisiko yang membutuhkan konsentrasi penuh.
Karena itu, jika seseorang berkendara sambil memainkan smartphonenya, akan sangat berbahaya bagi orang lain. Itu sebabnya, pabrikan saat ini sudah menciptakan berbagai fitur yang secara otomatis bisa digunakan tanpa harus mengalihkan fokus berkendara.
Perangkat utama dalam menunjang keselamatan berkendara adalah lampu sein sebagai signal berbelok atau bermanuver. Jangan pernah abaikan lampu sein saat berbelok karena akan sangat berbahaya bagi pengendara lain juga diri sendiri. Benturan karena crash bisa saja terjadi karena pengemudi lain yang kencang tidak menyiapkan diri, ketika mobil berbelok secara tiba-tiba.
Dengan ulasan di atas, Anda dapat mengetahui betapa pentingnya safety driving sangat penting, sebagai acuan bagi semua pengendara mobil. Mengemudi dengan perilaku yang baik akan sangat menguntungkan, karena setidaknya dapat meminimalisir trouble di jalan. Jangan pernah abaikan safety, karena ada keluarga yang menunggu dan mendoakan keselamatan anda di rumah
Dengan berkendara sesuai aturan, tidak ugal-ugalan, dan bijak, maka anda tidak hanya menjaga diri sendiri serta keluarga, tetapi juga pengendara lainnya.
Mobil Suzuki bisa jadi pilihan yang tepat bagi Anda yang memperhatikan segi kenyamanan dan keamanan. Anda bisa Kunjungi halaman product Dealer Suzuki Sejahera Sumberbaru Trada.