Tips Cerdas Merawat Vanbelt Mobil
Dalam perawatan mobil, bukan hanya mesin yang harus dicek, tetapi juga komponen lainnya. Salah satu komponen yang penting untuk dirawat dan dicek secara rutin adalah vanbelt mobil atau biasa disebut v-belt.
Vanbelt ini terletak di bagian depan mesin dan bertugas untuk menghubungkan beberapa komponen lainnya, seperti water pump, alternator, atau kompresor.
Biasanya, V-belt terbuat dari bahan campuran antara karet khusus dan serat nylon. Namun, ada pula beberapa jenis v-belt yang dilapisi kampas antislip.
Ketika vanbelt mulai bermasalah, beberapa komponen yang terhubung pun akan ikut terkena dampaknya. Sebelum itu terjadi, mari simak beberapa tips untuk merawat vanbelt mobil.
1. Ketahui di Mana V-belt Berada
Lokasi yang tepat dari v-belt dapat bervariasi tergantung pada tipe mobilnya. Untuk sebagian besar mobil, sabuk akan ditempatkan di bagian depan mesin. Saat memeriksa sabuk, selalu pastikan mobil dimatikan dan didinginkan.
2. Lakukan Pemeriksaan secara Rutin
Setiap kali melakukan penggantian oli atau memeriksakan mesin kendaraan ke bengkel, lakukan pula pemeriksaan pada bagian v-belt.
Hal ini dilakukan agar dapat mengetahui lebih awal jika ada keausan pada komponennya. Sehingga, Anda bisa mencegah kerusakan yang lebih parah yang nantinya bisa mengakibatkan kecelakaan.
3. Lakukan Pengecekan Visual pada V-belt Mesin untuk Mengetahui Kondisinya
Dalam pemeriksaan visual, Anda akan dapat mengetahui apakah v-belt tersebut masih layak pakai atau sudah mulai aus. Jika dalam pemeriksaan tersebut, Anda menemukan adanya retak atau v-belt sudah mulai menipis, sebaiknya segera ganti agar performa mesin kembali membaik.
4. Pastikan Sabuk Sejajar pada Puli dengan Benar
Anda harus selalu memastikan jika sabuk dalam kondisi sejajar dengan puli. Jika sabuk terlepas dari puli, mobil Anda mungkin tidak berjalan dengan baik atau komponen penting yang berhubungan dengan v-belt dapat kehilangan tenaga.
5. Periksa Tensioner Vanbelt Mobil
Tensioner mengatur jumlah tegangan yang ditempatkan pada sabuk untuk memastikannya tetap berada di puli. Jika tegangannya kendur, sabuk dapat terlepas dari katrol dan menyebabkan komponen yang ditenagai oleh sabuk kehilangan daya.
6. Lakukan Penggantian secara Berkala
Bukan hanya melakukan pengecekan secara rutin, tetapi Anda juga harus menggantinya secara berkala.
Pertama, bila sudah menemukan keausan pada v-belt, segera ganti dengan v-belt baru. Kedua, bila Anda sudah menempuh perjalanan lebih dari 10.000 km atau setelah 6 bulan masa pakai, segera lakukan penggantian. Karena dapat dipastikan sabuk sudah mencapai usianya.
7. Cek Kekencangan Vanbelt
Di rumah, Anda juga bisa mengecek kekencangan vanbelt mobil sendiri. Tarik vanbelt dan ukur tingkat kekencangannya. Pastikan sudah sesuai standar yang direkomendasikan.
Pasalnya, bila v-belt ini terlalu kencang, komponen lain yang diputar pun akan mudah aus atau tidak awet. Sebaliknya, bila terlalu kendur, slip bisa terjadi dengan mudah. Kedua-duanya akan mempengaruhi performa mesin.
8. Selalu Konsultasikan Permasalahan pada Montir
Ketika melakukan pengecekan rutin, selalu konsultasikan kondisi mesin yang dirasakan. Dengan begitu, montir akan dapat memberikan arahan terutama mengenai v-belt. Pasalnya, v-belt juga berperan penting dalam menjaga performa mesin.
Kurang lebih, itulah delapan tips yang dapat membantu Anda dalam perawatan vanbelt mobil. Selalu ingat dan usahakan untuk melakukan pengecekan rutin agar masa pakainya lebih lama dan tidak cepat aus.
Untuk tips soal berkendara atau mobil kesayangan Anda, silahkan kunjungi https://suzukidealerkalimalang.id/