Sabuk Pengaman Bukan Pajangan Saja

icon 1 May 2022
icon Admin

Sabuk pengaman barangkali adalah salah satu penemuan penting di abad ke-19, terutama bagi inovasi dalam sistem keselamatan kendaraan roda empat.

Sejak ditemukannya sabuk pengaman, tercatat jutaan jiwa dapat diselamatkan dari kecelakaan mobil yang terjadi di seluruh dunia. Sabuk pengaman sendiri merupakan salah satu fitur keselamatan pasif di kendaraan roda empat.

Teknologi ini dirancang untuk menahan pengemudi atau penumpang agar tetap di tempat apabila terjadi tabrakan atau kecelakaan. Tak ayal ia harus selalu ada dan dipakai oleh pengguna mobil.

Pengguna mobil yang tidak memakai sabuk pengaman berisiko lebih besar mendapat efek kecelakaan yang fatal. Fitur sabuk pengaman ini akan lebih sempurna melindungi tubuh, jika mobil dilengkapi dengan airbag.

Dorongan ke depan yang begitu kuat saat kecelakaan akan membuat badan dan kepala secara natural akan lebih condong ke depan. Pada saat yang sama, ledakan airbag akan melindungi kepala dari benturan keras dan seat belt akan menahan tubuh terlempar dari kursi.

Kalau tidak memakai sabuk pengaman, saat kecelakaan frontal malah akan terkena ledakan airbag secara langsung dan itu bisa lebih fatal akibatnya.

Baru-baru ini, penerapan tilang elektronik sudah mulai kembali diterapkan di sejumlah titik di Jakarta. Tidak mengenakan sabuk pengaman menjadi pelanggaran terbanyak yang dilakukan pengendara mobil.

Padahal regulasi terkait sabuk pengaman telah diatur dalam Pasal 289 Juncto Pasal 106 ayat enam dengan sanksi pidana kurungan satu bulan, atau denda paling banyak Rp 250 ribu.

Pelanggaran pengguna mobil yang abai menggunakan sabuk pengaman tidak hanya terjadi di Indonesia. Rupanya di sejumlah negara masih banyak orang-orang yang malas memakai sabuk pengaman, terutama bagi penumpang belakang.

Ada berbagai alasan dari orang-orang yang tak memakai sabuk pengaman. Beberapa diantaranya mengatakan sabuk pengaman tidak nyaman dipakai.

Sementara itu, yang lain mengatakan itu tergantung jenis perjalanannya, apakah mereka akan berkendara lama lewat jalan tol, atau hanya sebentar berkendara di jalan raya.

Ada pula yang berujar jika pengguna mobil merasa aman berada di dalam mobil yang tertutup, alasannya karena fitur keselamatan lengkap seperti kantung udara, pengereman otomatis dan perlindungan benturan samping.

Sangat mengejutkan, ternyata banyak orang naik mobil tanpa mengenakan sabuk pengaman. Padahal sudah jelas, tanpa sabuk keselamatan risiko kecelakaan fatal lebih tinggi.

Sementara itu, bagi para penumpang yang duduk di kursi belakang mobil mengatakan bahwa mereka merasa aman karena akan mendapat efek tabrakan paling terakhir. Mereka pikir, penumpang bagian belakang tak akan mendapat cedera lebih buruk dari penumpang depan waktu kecelakaan terjadi.

Ini merupakan sebuah kesalahpahaman besar, bahwa orang-orang merasa lebih aman di kursi belakang daripada kursi depan. Padahal perlu kamu ketahui nih, penelitian telah menunjukkan bahwa penumpang di belakang yang tidak mengenakan sabuk pengaman berisiko tiga kali lebih besar mendapat cedera serius ketimbang mereka yang memakai sabuk pengaman.

Ada pula alasan sepele seperti rasa tidak nyaman yang ditimbulkan dari sabuk pengaman. Mengenakan fitur itu dianggap membatasi ruang gerak. Lalu alasan yang paling menjengkelkan, takut tampilan menjadi rusak akibat baju kusut saat mengenakan sabuk pengaman.

Jadi lebih pilih mana? Keselamatan? Tampilan? atau nyawa?.

Yuk, jadi pengendara yang keren dengan sadar akan keselamatan diri dalam berkendara. Mulai dari hal kecil, yaitu mengenakan sabuk pengaman. Dengan begitu kalian akan menjadi pengendara yang keren.